CARAPANDANG.COM - Ratusan orang mengatasnamakan Persatuan Pemuda Pemudi Pejuang Islam Indonesia menggelar Aksi Bela Palestina di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Timur, Surabaya, Senin.
"Kami mendukung Palestina untuk merdeka dan berdaulat," ujar koordinator lapangan Persatuan Pemuda Pemudi Pejuang Islam Indonesia Aksi Bela Palestina Mila Mahmudah di sela aksinya.
Dalam aksi itu, peserta membawa bendera Palestina berukuran kecil hingga besar. Selain itu, juga berbagai tulisan berisi dukungan kepada warga negara tersebut. Di sela aksinya, peserta juga menginjak bendera Israel yang diletakkan di jalan raya.
Saat orasi, dia mengatakan bahwa pertikaian kedua negara terus terjadi karena Palestina tak kunjung diterima sebagai negara merdeka dan berdaulat di Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Mila menjelaskan tujuan aksi itu murni sebuah bentuk dukungan kemanusiaan dari masing-masing peserta agar Palestina bisa merdeka dan berdaulat. Karena masih dalam kondisi pandemi COVID-19, Mila mengaku tidak bisa mengajak peserta dalam jumlah besar, bahkan peserta yang hadir wajib menerapkan protokol kesehatan ketat.
"Karena masih pandemi, kami batasi peserta hanya 100 orang. Aksi ini pun dilakukan hanya sehari," ucapnya.
Kendati demikian, dia menyebut akan ada aksi serupa apabila keinginan mereka tak didengar atau agresi Israel masih digencarkan. Mila berharap pemerintah harus turun tangan dan lebih tegas untuk membantu Palestina agar bisa meraih kedaulatan dan kemerdekaan. Begitu pula dengan agresi militer yang terus terjadi untuk segera dihentikan agar tak menimbulkan korban jiwa lagi di kemudian hari.
"Pemerintah harus lebih tegas, harus lebih menginisiasi untuk memperjuangkan Palestina merdeka. Seperti yang Bung Karno (Presiden Soekarno) dan presiden-presiden sebelumnya minta, Indonesia akan terus bersama Palestina selama masih dijajah Israel," tuturnya.
"Kami mendukung Palestina untuk merdeka dan berdaulat," ujar koordinator lapangan Persatuan Pemuda Pemudi Pejuang Islam Indonesia Aksi Bela Palestina Mila Mahmudah di sela aksinya.
Dalam aksi itu, peserta membawa bendera Palestina berukuran kecil hingga besar. Selain itu, juga berbagai tulisan berisi dukungan kepada warga negara tersebut. Di sela aksinya, peserta juga menginjak bendera Israel yang diletakkan di jalan raya.
Saat orasi, dia mengatakan bahwa pertikaian kedua negara terus terjadi karena Palestina tak kunjung diterima sebagai negara merdeka dan berdaulat di Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Mila menjelaskan tujuan aksi itu murni sebuah bentuk dukungan kemanusiaan dari masing-masing peserta agar Palestina bisa merdeka dan berdaulat. Karena masih dalam kondisi pandemi COVID-19, Mila mengaku tidak bisa mengajak peserta dalam jumlah besar, bahkan peserta yang hadir wajib menerapkan protokol kesehatan ketat.
"Karena masih pandemi, kami batasi peserta hanya 100 orang. Aksi ini pun dilakukan hanya sehari," ucapnya.
Kendati demikian, dia menyebut akan ada aksi serupa apabila keinginan mereka tak didengar atau agresi Israel masih digencarkan. Mila berharap pemerintah harus turun tangan dan lebih tegas untuk membantu Palestina agar bisa meraih kedaulatan dan kemerdekaan. Begitu pula dengan agresi militer yang terus terjadi untuk segera dihentikan agar tak menimbulkan korban jiwa lagi di kemudian hari.
"Pemerintah harus lebih tegas, harus lebih menginisiasi untuk memperjuangkan Palestina merdeka. Seperti yang Bung Karno (Presiden Soekarno) dan presiden-presiden sebelumnya minta, Indonesia akan terus bersama Palestina selama masih dijajah Israel," tuturnya.
.jpg "Hindari Wabah HFMD dan DBD Dengan Jaga Kebersihan")
.jpg "Uji Publik Kemensos Tata Cara Usulan DTKS Musyawarah Desa")
.jpg "Sakit Punggung Dapat Dipicu Stres")
.jpg "Lewat Game Sengit, Dallas Berhasil Menang di Kandang Clippers")
.jpg "iPad Terbaru Siap Diluncurkan Apple 7 Mei 2024")
.jpg "Pemain IBL Paling Banyak Tampil Di All-Star 2024")
.jpg "Indiana Pacers Curi Kemenangan di Kandang Milwaukee Bucks")
.jpg "Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Kasus Narkotika")
.jpg "Ketum PSSI: Nathan Tjoe-A-On Diizinkan Klub Perkuat Timnas U-23 Kembali")