SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus mendorong pemuda sebagai agen perdamaian menangkal perilaku intoleran yang berpotensi memicu paham radikalisme hingga terpapar aksi terorisme.

"Anak muda harus bisa menjaga pergaulan sehari-hari termasuk di media sosial dari perilaku intoleran dan radikalisme," kata Deputi Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Nisan Setiadi di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis.

Dia mengatakan pergaulan di dunia maya patut diwaspadai anak muda karena banyak dari pelaku tindakan terorisme terpapar ketika berselancar di internet.

Bahkan beberapa pelaku tindak pidana terorisme berperan sebagai aktor penyendiri yang terpapar paham radikalisme di media sosial.

“Ada anak muda pelaku pengeboman asal Probolinggo yang ditahan dan saya tanya dari mana belajar membuat bom, dia jawab belajar dari Youtube,” ungkap Nisan.

Jenderal bintang dua itu menjelaskan pula jika fakta 60 persen pengguna media sosial di Indonesia adalah anak muda yang secara tidak langsung menjadi sasaran "pasar" bagi jaringan kelompok terorisme yang menyebarkan paham radikal.

Halaman :