SHARE

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar

CARAPANDANG.COM - Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus AMI mengatakan meningkatkan minat baca masyarakat adalah kunci utama meningkatkan kwualitas sumber daya manusia (SDM)  Indonesia.

Gus AMI mengatakan jika melihat minat baca masyarakat Indonesia masih memprihatinkan. Sebab kita masih kalah dibanding dengan negara-negara lain. Dia mengatakan bahwa  tingkat literasi masyarakat Indonesia tergolong sangat rendah, karena hanya menempati ranking ke-62 dari 70 negara, atau berada 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah.

Hal itu, menurut dia, mengacu pada hasil survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang dirilis Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) pada 2019.

"Sementara UNESCO menyebutkan minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001 persen. Artinya dari 1.000 orang Indonesia hanya 1 orang yang gemar membaca. Hasil riset berbeda bertajuk World’s Most Literate Nations Ranked yang dilakukan Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca," ujar Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

Lebih lanjut dia mengatakan kondisi tersebut sangat memprihatinkan karena pada periode kedua Pemerintahan Presiden Jokowi, pembangunan SDM unggul menjadi salah satu prioritas.

Gus AMI mengatakan terkait peringatan Hari Buku Nasional pada Senin (17/5), Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim harus melakukan berbagai upaya meningkatkan minat baca masyarakat.

"Selain itu, Kemendikbudristek juga harus melakukan digitalisasi produk buku untuk memberikan kemudahan akses membaca kepada masyarakat," katanya lagi.

Menurut dia, dengan situasi pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini, upaya peningkatan minat baca harus lebih serius lagi dijalankan karena proses belajar mengajar di sekolah berjalan secara timpang. Proses pembelajaran jarak jauh (PJJ), menurutnya, masih berjalan kurang maksimal.

Karena itu, dia menilai yang bisa dilakukan adalah bagaimana anak-anak didik di masa pandemi bisa lebih banyak memanfaatkan waktunya dengan membaca di rumah. Menurut Muhaimin, harus ada kampanye sebuah gerakan mencintai buku, gerakan peningkatan literasi, dan itu harus diinisiasi oleh Kemendikbudristek sebagai lokomotif pendidikan nasional.

Tags
SHARE