SHARE

Istimewa

CARAPANDANG.COM- Penerbangan uji coba kedua SpaceX dari Starship futuristik berbentuk peluru berakhir dengan pendaratan yang mengerikan pada Selasa 2 Februari waktu setempat. Perusahaan Elomn Musk itu meluncurkan prototipe Starship terbaru dari ujung tenggara Texas.

Pada Desember 2021, tes SpaceX juga berakhir dengan gangguan eksplosif yang sama.

Roket baja tahan karat skala penuh mencapai ketinggian yang diinginkan yaitu 10 km, sedikit lebih rendah dari yang terakhir. Segalanya tampak berjalan dengan baik saat Starship 160ft (50m) terbalik dan mulai turun. Tapi roket tersebut tidak berhasil menegakkan dirinya kembali pada waktunya untuk pendaratan dan terbanting ke tanah. Demikian seperti mengutip The Guardian, Rabu (3/2/2021). 

“Kami baru saja mengerjakan pendaratan itu sedikit,” kata komentator peluncuran SpaceX, John Insprucker. 

“Pengingat - ini adalah uji terbang.”

Starship berikutnya berdiri di dekatnya di lokasi peluncuran di Boca Chica, Texas, selama pengujian hari Selasa, yang berlangsung enam setengah menit.

Musk sedang mengembangkan Starship untuk membawa orang ke Mars, mungkin hanya dalam beberapa tahun. Ini adalah tahap atas dari roket untuk ke Bulan dan Mars yang diinginkannya, yang dimaksudkan untuk diluncurkan di atas roket mega yang disebut Super Heavy yang masih dikembangkan.

Pada penerbangan 9 Desember 2021, FAA (Federal Aviation Administration) menyebut SpaceX tidak mematuhi peraturan keselamatan, dan perlu mengambil tindakan korektif sebelum melanjutkan operasi peluncuran. 

Namun FAA, penerbangan yang gagal mendarat pekan ini memenuhi semua kriteria keselamatan.

Penerbangan antariksa sipil pertama SpaceX ditetapkan untuk akhir tahun ini, dan juga akan berfungsi sebagai peluang penggalangan dana untuk Rumah Sakit Riset Anak St Jude, yang mengatakan diharapkan menghasilkan $ 200 juta untuk penelitian kanker.

Tags
SHARE