SHARE

Istimewa

CARAPANDANG.COM - Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Bimo Bintoro, Sp.JP (K) mengatakan, pasien dengan penyakit jantung koroner dapat dilakukan intervensi tanpa pembedahan dengan metode Percutaneous Cornary Intervention (PCI) atau intervensi koroner perkutan.

“Jadi kita tidak melakukan pembedahan, hanya lewat kulit ke akses vaskuler kemudian dilakukan insisi kecil untuk melakukan tindakan lewat kateter yang masuk ke pembuluh darah jantung,” ucap Bimo dalam diskusi mengenai Penanganan Cepat Serangan Jantung yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.

Bimo mengatakan, tindakan intervensi perkutan ini bisa dilakukan dengan hanya melakukan diagnostik dengan melihat adanya penyempitan yang bermakna di pembuluh darah atau tidak atau ada anomali bawaan pembuluh darah. Melalui diagnostic tersebut, kateter akan dimasukkan bersama kawat halus ke pembuluh darah koroner kemudian pada perawatan selanjutnya bisa digunakan alat seperti balon untuk membuka pembuluh darah yang menyempit.

Intervensi jantung ini, kata Bimo, biasanya dikerjakan oleh dokter jantung bidang elektrofisiologis dan pediatrikardiologis dengan tujuan memperbaiki kelainan jantung dengan melakukan intervensi non bedah, dan berbeda dengan tindakan bedah jantung konvensional.

“Jadi kalau pembedahan yang konvensional dengan dinding dadanya dibuka dalam bius lokal atau bius yang total. Jadi dengan intervensi non bedah ini memungkinkan proses tindakannya itu hanya melakukan insisi kecil saja untuk mendapatkan akses pembuluh darah,” ucapnya.

Dokter dari Rumah Sakit Mayapada Bogor ini mengatakan ada dua kondisi pasien yang bisa dilakukan tindakan intervensi perkutan ini. Pertama, pada penderita jantung koroner atau penyakit jantung dengan kondisi kronik yang sudah lama diderita, namun nyeri dada tetap timbul walaupun sudah minum obat.

Halaman :