SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM -Pengamat infrastruktur Yayat Supriatna dari Universitas Trisakti mengatakan pembangunan infrastruktur dan sektor pangan tidak bisa dipisahkan.

Dia mencontohkan infrastruktur air dan jaringan jalan menjadi tulang punggung bagi sentra pangan.

"Sentra-sentra pangan nasional harus terfasilitasi dengan sistem jaringan jalan yang bagus, sistem infrastruktur air yang mapan, serta jaringan utilitas lainnya. Dengan demikian, kapasitas produksi sentra pangan bisa ditingkatkan," ujarnya saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

Yayat mengakui di tengah kemelut pangan dunia saat ini akibat perang antara Rusia dan Ukraina serta beberapa faktor lainnya, masalah pangan menjadi penting.

"Menurut pengamatan saya, Presiden RI Joko Widodo ingin cadangan pangan nasional dalam kondisi aman," katanya.

Selain itu, distribusi pangan agar lebih merata juga merupakan hal yang penting, di samping Indonesia juga harus memiliki cadangan pangan yang maksimal.

"Tidak mungkin hamparan sawah, perkebunan dan lainnya bisa dipertahankan, kalau infrastrukturnya tidak mendukung," ujar Yayat.

Sebelumnya, Presiden RI Jokowi saat pidato penyampaian RUU APBN Tahun Anggaran 2023 dan Nota Keuangan pada Rapat Paripurna DPR RI Tahun Sidang 2022-2023 di Gedung MPR/DPR Jakarta, Selasa mengatakan pembangunan infrastruktur dianggarkan Rp392 triliun.

Pembangunan tersebut diarahkan salah satunya untuk menyediakan infrastruktur pangan serta infrastruktur konektivitas dan mobilitas.

Untuk mendukung target percepatan pembangunan infrastruktur, strategi memadukan anggaran dengan bauran skema pendanaan akan dilakukan melalui sinergi sisi pembiayaan investasi dan belanja kementerian/lembaga serta meningkatkan peran swasta. Skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) menjadi model pembiayaan yang terus ditawarkan