SHARE

Istimewa

CARAPANDANG.COM – Gubernur Jawa Barat,  M Ridwan Kamil, bertemu dengan Menteri Pertahanan yang juga Ketua Dewan Pembina/Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto, di Jakarta, Selasa. 

Keduanya membicarakan sejumlah hal mulai dari politik dan dukungan untuk visi mewujudkan Jawa Barat Juara Lahir Batin.

"Obrolan politik lebih kepada komitmen Gerindra lewat Pak Taufik (ketua DPRD Jawa Barat) agar membantu menguatkan kondusivitas politik di Jabar. Gerindra mendukung Program Jabar Juara Lahir Batin dan kita bersinergi ke depan menguatkan kesuksesan Partai Gerindra di Jabar," kata Kamil, dalam keterangan tertulisnya, Selasa.

Ia menyatakan komitmen yang disampaikan Prabowo kepada Hidayat yang juga ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat itu akan dapat terwujud.

Terlebih, kata dia, selama menjabat sebagai gubernur Jawa Barat, dia memiliki kedekatan sangat baik dengan Hidayat.

"Jadi Pak Taufik ini walaupun latar belakangnya militer namun belajarnya sangat cepat. Sehingga, di masa kepemimpinan Pak Taufik ini hubungan lebih mudah dan kami saling menghormati tidak kaku. Sehingga, hubungan saya dengan Gerindra sampai saat ini sangat baik," kata dia.

Ia juga menegaskan bahwa hubungannya dengan Prabowo yang sudah terjalin sejak lama sangat baik walaupun dia mengakui sebelumnya kesulitan untuk berkomunisi langsung dengan Prabowo.

"Dan dari dulu juga sangat baik. Hanya dulu terlalu banyak pintu yang harus saya lewati. Tadi saya ijin ke Pak Prabowo kalau boleh komunikasi bisa lebih langsung," kata dia.

Ketika disinggung apakah pertemuannya dengan Prabowo juga menjadi wujud komitmen bertemu pimpinan partai, dia menyatakan, sebagai gubernur Jawa Barat dia harus dekat dengan semua partai politik.

Ia mengatakan kedekatannya dengan para petinggi partai bakal menjadikannya sukses memimpin Jawa Barat.

"Karena semakin banyak dukungan semakin sukses. Sehingga pertemuan dengan Bu Megawati, Pak Prabowo, Cak Imin, Pak Zulkifli, Pak Surya Paloh, Presiden PKS, Mas AHY, Pak Airlangga, hampir semua sudah dalam waktu berdekatan, semua di awal 2021," katanya.

Lebih lanjut saat ditanya tentang peluang 'rujuk' dengan Partai Gerindra menyusul kegagalannya diusung Partai Gerindra pada Pilkada Jawa Barat 2018, dia berujar tak ingin menggunakan istilah 'rujuk'.

Menurut dia kegagalan dia diusung Partai Gerindra pada Pilkada Jawa Barat 2018 hanya karena situasi dan kondisi saat itu.