SHARE

istimewa

Nurwakhid menambahkan, bangsa Indonesia diharapkan tidak hanya selalu membangun badannya, atau fisik atau infrastruktur, tetapi juga membangun jiwa.

“Bangunan jiwa, bangunan badan adalah spiritualitas, iman dan taqwa, tetapi juga harus iptek. Artinya perpaduan antara spiritualitas dan profesionalitas itulah yang akan memajukan bangsa Indonesia guna mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional,” sambungnya.

Nurwakhid mengapresiasi kegiatan yang diinisisasi oleh Polres Pasuruan yang bekerjasama dengan Pondok Pesantren KHA. Wahid Hasyim Bangil dan beberapa pemangku kepentingan terkait yang ada di Pasuruan. Menurutnya kegiatan ini sangat luar biasa.

“Harapan kita semua Forkopimda terutama Polres Pasuruan untuk meresonansi atau memberikan fasilitas dan koordinasi kepada pemangku kepentingan terkait yang ada di sini dan mentransformasikan kepada masyarakat. Karena polisi di sini adalah sebagai pelayan, pengayom pelindung masyarakat dan penegak hukum,” harapnya.

Nurwakhid berpesan kepada seluruh peserta yang hadir agar jangan mudah dipolitisasi agama oleh kelompok apapun.

“Ingat politisasi agama adalah pemicu utama di dalam radikalisme dan terorisme, maka hilangkan semua bentuk politik identitas maupun politisasi agama,” tegasnya

Pada kesempatan yang sama, pendiri NII Crisis Center Ken Setiawan menjelaskan bahwa hari ini masyarakat sudah terancam bahkan sudah teradu domba antar suku antar agama.
 

Halaman :