SHARE

istimewa

Keberadaan para penyintas, lanjutnya, dapat menjadi semacam pengingat bahwa potensi ancaman terorisme terus mengintai. Jika tidak ditangani dengan baik, maka terorisme akan memakan korban jiwa lain.

"Apa yang kita perlukan dalam menghadapi potensi ancaman tersebut tidak lain adalah kebersamaan," katanya.

Dia menilai apabila bangsa kuat, masyarakat berani, dan seluruh komponen bangsa bersatu menjadikan terorisme sebagai musuh bersama; maka perdamaian bangsa bisa diwujudkan.

Sementara itu, Koordinator Forsitas Provinsi Sulawesi Tengah Daniel Doeka mengatakan dengan berkumpulnya para penyintas bom tersebut merupakan sarana untuk saling berbagi pengalaman. Sebagai korban tindak pidana terorisme, penyintas bisa terus mengingatkan masyarakat bahwa ancaman terorisme adalah nyata.

"Kegiatan ini sangat informatif terutama tentang apa yang dibutuhkan. Selain itu, kami merasa sangat dihargai, bahwa negara hadir untuk kami," ujar Daniel.
 

Halaman :