SHARE

Mohctar Hasan

Laporan : Mikhi Kharisma

CARAPANDANG (LAMPUNG )- Personifikasi sosok pria Lampung, selain ibarat setangguh kambing hutan jantan yang menjelajah hingga Gunung Pesagi, ada juga yang menggambarkannya setangguh ayam hutan (manuk bahuga) jantan di belantara kehidupan.

Seperti cerita mertua Paduka Yang Mulia (PYM) Sai Batin Puniakan Dalom Beliau (SPDB) Brigjen Pol (Purn) Drs. H. Pangeran Edward Syah Pernong, SH, MH gelar Sultan Sekala Brak yang Dipertuan ke-23 tentang kisah mertuanya saat membelai cucunya.

Sang mertua, Mantan Sekdaprov Lampung Mochtar Hasan gelar Pangeran Indra Bangsawan, politikus dan birokrat pertama Lampung, sekilas sempat menceritakan harapannya kepada sang cucu, Pangeran Alprinse.

"Mudah-mudahan kamu jadi manuk bahuga meneruskan alommu (kakekmu)," ujar almarhum sang kakek (1932-2019) yang saat itu sang cucu pewaris pemimpin adat Kepaksian Pernong saat masih berusia dua tahun.

Saat mengunjungi Edward Syah Pernong bertugas sebagai Kepala Polwitabes Semarang, sang alom melepas kerinduan kepada sang cucu sambil bercerita bahwa sang kakek waktu mudanya dijuluki "Bahuga Anjak Semuong."

Samuong adalah daerah di Semaka, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung.

Menurut Mochtar Hasan, seperti yang diceritakan Edward Syah Pernong, saat sang mertua masih mudanya, ada dua "ayam hutan" dari Lampung Pesisir, yakni dirinya yang dijuluki 'Bahuga Anjak Semuong Semaka".

Satunya lagi, Almarhum Mantan Wali Kota Bandarlampung Thabranie Daud yang dijuluki "Bahuga Anjak Waylima". Waylima ada di Kabupaten Pesawaran. "Hanya kami berdua ayam hutan dari Pesisir," kata Mochtar Hasan yang dikutip Edward Syah Pernong.

Jika mungkin ada juga yang julukannya seperti itu, Mochtar Hasan bilang cuma ayam-ayam uculan. "Tapi, kalau ayam hutan dari pesisir ya cuma kami berdua," katanya.

Titisannya, sang putra Thabranie Daud, yakni Alzier Dianis Thabranie, kata Mochtar Hasan yang disampaikan kepada Edward Syah Pernong.

"Alzier "Manuk Bahuga Anjak Waylima," katanya.

"Siapa anak cucuku yang kelak mewarisi "Manuk Bahuga Anjak

Semuong", belum ada," katanya sambil mengelus Pangeran Alprinse Edward Syah Pernong.

"Mudah-mudahan kamu jadi manuk bahuga meneruskan alommu. Ayam hutan selalu melahirkan ayam hutan, tinggal kita tunggu saja kapan dia berkokok," kata Mochtar Hasan.

Saat itulah, orang akan berkata,"O iya, memang benar titisan ayam hutan yang sudah matang dan siap tempur." (*)