SHARE

istimewa

Pria kelahiran Padang Pariaman, Sumatera Barat pada 4 Maret 1955 itu juga pernah menjadi profesor tamu Southeast Asian Studies di Oxford Centre for Islamic Studies.

Ayah dari empat anak itu juga pernah menjadi profesor tamu di Universitas Filipina dan Universitas Malaya, Malaysia pada 1997.

Azyumardi menjabat sebagai Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada periode 1998 sampai 2006, sebelum digantikan oleh Komaruddin Hidayat. Sejak Desember 2006, dia menjabat Direktur Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah, selain menjadi Guru Besar Sejarah Fakultas Adab.

Sejumlah prestasi lain yang pernah digoreskan almarhum adalah menjadi orang Asia Tenggara pertama yang diangkat sebagai Professor Fellow di Universitas Melbourne, Australia (2004-2009) dan anggota Dewan Penyantun (Board of Trustees) International Islamic University Islamabad Pakistan (2004-2009).

Dewan Pers

Azyumardi terpilih untuk memimpin Dewan Pers menggantikan Muhammad Nuh pada Mei 2022 dengan acara serah terima yang dilakukan di Jakarta pada 18 Mei 2022.

Dalam salah satu pesannya sebagai Ketua Dewan Pers, dia mengimbau kepada insan pers di berbagai platform untuk bekerja sesuai dengan kode etik jurnalistik.

Selain bekerja sesuai dengan kode etik, dia juga meminta kepada pers di Indonesia untuk melakukan pemberitaan dengan penuh tanggung jawab dan berdampak positif bagi publik.

Pernyataan itu dia keluarkan pada 29 Mei 2022 berkaitan dengan pemberitaan tentang hanyutnya Emmeril Khan Mumtadz, putra dari Gubernur Jabar Ridwan Kamil, di Sungai Aare, Swiss.

Dalam pernyataan itu dia menyampaikan harapan agar media tidak membuat berita dengan isi ramalan atau prediksi terkait peristiwa tragedi kemanusiaan.

Sebaliknya, pers didorong untuk menampilkan karya jurnalistik berdampak positif bagi kemanusiaan. Dibuat sesuai dengan etik dan tidak melakukan glorifikasi.

Dia juga mengajak seluruh jajaran redaksi di seluruh platform media untuk bersama mengedepankan jurnalisme empat dan tetap berpegang teguh pada kode etik jurnalistik.

Hari ini, Indonesia kembali kehilangan salah satu putra terbaiknya setelah Azyumardi berpulang.

Dia sempat menjalani perawatan secara intensif di Selangor, Malaysia dan ada rencana memindahkanya untuk perawatan di Kuala Lumpur.

Berdasarkan keterangan Dubes RI untuk Malaysia Hermono, dia mendapatkan undangan dari Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) untuk menghadiri Konferensi Internasional Kosmopolitan Islam di Selangor pada 17 September 2022.

Kepergiannya pada hari ini juga telah dikabarkan oleh KBRI di Kuala Lumpur.

"Innalillahi wainnailaihi rojiun. Prof Azyumardi meninngal dunia. Posisi di Serang Hospital," Kata Koordinator Fungsi Penerangan Sosial Budaya KBRI Kuala Lumpur Yoshi Iskandar di Kuala Lumpur pada Minggu.

Ucapan duka cita telah disampaikan atas kepergiannya oleh salah satunya novelis Okky Madasari.

"Sedih sekali mendengar Pak @Prof_Azyumardi sudah meninggalkan kita. Seorang pemikir besar, guru yang rendah hati. Selamat jalan, Prof...," tulis Okky di media sosial Twitter miliknya.

Selamat jalan Prof Azyumardi, karyamu akan terus abadi.
 

Halaman :